-
she’s the main character
There was a time I felt like I was being freed. A long reminiscent at the edge of the cliff on the beach, around evening, in Bali. Just months ago, around June, I presume. I felt like I was an adult who went around without thinking much of how to do this, how to pay…
-
kita akan menangis di penghujung hari
| Mengajakmu adalah hal susah. itu karena kamu terlalu patuh dan tidak membangkang sedikitpun. Padahal, kalau aku jadi kamu, sudah kuputus garis itu dan lari seperti pencuri yang kabur. Persetan orang-orang, aku sudah muak dengan kotak. Setidaknya biarkan aku berenang dalam bentuk tak beraturan seperti dunia yang selalu jadi cuitan mereka tiap sekon. Kenapa wajahmu…
-
Kalau
sayang, kalau punya beban, jangan dibawa sendiri, ya. kasihan pundak kamu, bisa-bisa remuk seperti keping-keping asteroid di antara mars dan jupiter. kamu tidak mau, ‘kan, nasib kita sama seperti mereka? kalau punya ganjalan, jangan disimpan dalam kepalamu, ya. takutnya itu seberat jupiter dan nanti kepalamu meledak seperti bintang yang usai masa. kamu bisa ceritakan kepadaku.…
-
Bilik di Ujung Lorong
Entah sejak kapan, mungkin dulu (sesuai jangka memori dalam kepala), saya tidak suka ruangan bercahaya. Maksud saya, yang pendar lampunya terlalu terang, yang warna pendarnya putih kekuningan. Barangkali pasang netra saya seperti ditusuk jarum-jarum yang bersumbu dari inti cahaya dalam lampu itu, yang bisa bercahaya sebab arus bolak-balik listrik. Saya juga tidak suka silau dari…
-
おかえり
Hal pertama yang kamu lihat adalah himpun ilalang tinggi melambai-lambai ditiup angin serta pohon-pohon berdiri gagah. Jauh di sana, pegunungan toska berbayang navy terpampang. Kamu termangu, jongkok menjadi bunglon di antara ilalang hijau muda. Pucuknya menggelitik lengan atasmu yang telanjang. Ujung jemari dijalari hangat tanah di bawah luapan sorot matahari, dan gambar acak dimuntahkan dari…
-
Incomprehension
Aku tidak suka ketidakpahaman. Kenapa, kau tanya? Aku tidak suka, sebab aku tidak paham maksudnya, tidak paham perbincangan, duduk diam tidak mengerti sedikitpun. Aku tidak paham kenapa orang dewasa membicarakan warisan, bagaimana cara pembagiannya, pun bagian yang didapat. Aku tidak paham kenapa kakekku harus berulang kali pergi ke kantor kepengurusan tanah, hanya untuk pembagian tanah…