II – Minuman Stroberi


Sore hari ini hujan, badanku terbaring di atas kasur besar kamar. Aku ingin memasak, namun aku tidak tahu akan masak apa, dan juga membayangkan betapa repot saat membereskan peralatan. Pikiranku tertuju pada selai stroberi yang kubuat kemarin. Alhasil, aku ingin mencoba menjadikannya minuman.

Tangan meraih cangkir di rak piring bagian bawah. Badan cangkir berlatar pegunungan dengan seorang laki-laki mengendarai delman sambil memegang pecut, di sampingnya duduk seorang perempuan berbusana ala nona Belanda. Bibir cangkir dilingkari bunga-bunga daun serta tangkai menjulur. Tak lupa ambil sendok teh sebagai takaran dan pengaduk. Aku menaruh tiga sendok teh madu, baru kumasukkan dua sendok teh selai stroberi. Tuang air dingin dari kulkas, lalu aduk hingga cairan bening berubah merah marun jernih.

Bibirku menyentuh bibir cangkir dan lidahku dibanjiri air campuran madu dan selai. Rasa madu yang tidak terlalu manis serasi dengan kecut manis selai. Aku menikmati sambil duduk menatap hujan di halaman ditemani alun lagu Give It Back – Cö shu Nie. Mungkin, besok aku akan coba mengoles selai pada roti.

Tinggalkan komentar

Rancang situs seperti ini dengan WordPress.com
Ayo mulai